Makassar, 19 September 2024 — Perpustakaan Universitas Hasanuddin menerima kunjungan dari Tim Pusat Sejarah Kepolisian Negara Republik Indonesia pada hari Kamis, 19 September 2024 yang bertujuan untuk mencari literatur terkait sejarah keamanan negara di era 1990-an. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan kerja sama antar lembaga dalam pelestarian sejarah, dokumentasi, dan pengelolaan arsip. Kedatangan Tim ini disambut langsung oleh Kepala Perpustakaan Universitas Hasanuddin, Dr. Fierenziana G. Junus, M.Hum., serta sejumlah ketua Divisi lingkup Perpustakaan.
Dalam sambutannya, Dr. Fierenziana menyampaikan apresiasi atas kunjungan tim dari Pusat Sejarah Polri. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam bidang sejarah dan dokumentasi, terutama dalam menghadapi tantangan pengarsipan di era digital. “Perpustakaan Unhas berkomitmen untuk menjadi pusat literasi dan dokumentasi yang tak hanya mendukung kegiatan akademik, tapi juga pelestarian sejarah nasional. Kunjungan ini sangat berarti bagi kami untuk memperkuat jaringan dan berbagi pengetahuan dalam pengelolaan arsip sejarah,” ujarnya.
Selama kunjungan, Tim Pusat Sejarah Polri melakukan tour ke beberapa fasilitas di Perpustakaan Unhas, termasuk Ruang Koleksi Sulawesiana, Koleksi Unhasiana dan Ruang Koleksi khusus yang menyimpan berbagai koleksi arsip penting terkait sejarah Sulawesi Selatan dan perkembangan lembaga pendidikan di Indonesia Timur. Tim juga diperkenalkan dengan sistem digitalisasi arsip yang sedang dikembangkan oleh Perpustakaan Unhas. Ketua Tim menyatakan kekagumannya terhadap infrastruktur yang dimiliki perpustakaan ini, terutama dalam hal pengelolaan arsip dan aksesibilitas digital yang lumayan baik.
“Kami sangat terkesan dengan bagaimana Perpustakaan Universitas Hasanuddin telah mengelola dan mendigitalisasi arsip-arsip penting. Kami melihat potensi besar untuk bekerja sama dalam pelestarian arsip sejarah, khususnya yang terkait dengan perjalanan Kepolisian Negara Republik Indonesia,” ujar Ketua Tim.
Selain melakukan peninjauan fasilitas, kedua pihak juga berdiskusi mengenai peluang kolaborasi di masa depan. Salah satu agenda penting yang dibahas adalah kemungkinan pertukaran arsip dan sumber daya terkait sejarah kepolisian dan sejarah nasional lainnya. Diskusi tersebut menghasilkan gagasan tentang pengembangan program bersama yang bisa mencakup pelatihan pengelolaan arsip sejarah, seminar sejarah, dan peningkatan kapasitas digitalisasi dokumen.
Dr. Fierenziana juga menyampaikan bahwa perpustakaan Unhas siap memberikan dukungan dan fasilitas bagi penelitian sejarah yang dilakukan oleh Pusat Sejarah Polri. “Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dalam mendukung penelitian sejarah Polri, dan berharap perpustakaan kami bisa menjadi pusat rujukan bagi akademisi, peneliti, dan masyarakat umum yang tertarik dalam bidang sejarah,” katanya.
Kunjungan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk melaksanakan kerjasama antar lembaga dan berharap dapat saling mendukung dalam pengelolaan arsip sejarah, pengembangan literasi, dan pelestarian warisan budaya yang tak ternilai.
—–
@unhas_library