Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada, kelahiran Bulukumba, 15 November 1928 adalah sosok ilmuan dan budayawan yang dimiliki Universitas Hasanuddin. Beliau bukan hanya intelektual tapi juga pejuang, guru, dosen hinga menjadi guru besar.
Sosoknya saat ini diungkap bersama bapak Dr. Dahlan Abubakar, M.Si. Dosen Fakultas Ilmu Budaya dalam acara Ex_Libris Perpustakaan Universitas Hasanuddin pada Jumat, 28 Juni 2024. Ex-Libris seri kedua ini masih dipandu oleh Anshar Saud, S.Si., M.Farm.Apt. Sekretaris Perpustakaan Unhas. Pada seri pertama program ini menampilkan Muhammad Ashry Sallatu, dosen Departemen Hubungan International, salah seorang penggagas program TEDx Unhas.
Pada seri kali ini Ansar Saud memulainya dengan menyebutkan sejumlah tokoh pemikir inspiratif yang dipunyai Unhas antara lain : Prof. Dr. Achmad Amiruddin, Prof. Dr. Radi A Gani, Profesor Andi Zaenal Abidin Farid, Prof. Dr. Andi Muis, sampai ke Hamzah Dg. Mangemba.
Buku yang diterbitkan Kompas Gramedia, 2023 ini mengulas sosok Mattulada yang fenomenal, hidupnya penuh warna, menginspirasi banyak generasi muda, pemikir dan sumber informasi bagi bayak media. Beliau bukan hanya antropolog dan budayawan tapi juga pejuang, guru aktivis Ketua Dewan Mahasiswa Unhas Pertama. Dia menjadi mata air pengetahuan bagi banyak pembelajar dan aktivis dimasanya. Beliau menciptakan Mars Universitas Hasanuddin bersama bapak Hamzah Dg. Mangemba pada Era Prof. Achmad Amriduddin tahun 1973. Ia merupakan Mahasiswa angkatan pertama pada Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas Hasanuddin.
Dalam Ex_Libris Pak Dahlan menceritakan perjuangan Prof. Mattulada bersama beberapa rekan aktivis semisal Prof. Andi Zaenal Abidin Farid untuk mengembalikan nama kota Ujung Pandang menjadi Makassar. Menurutnya nama Ujung Pandang tidak dikenal dalam Peta Internasional, nama Makassar malah dikenal sebagai kota lama bersejarah dan terdapat dalam peta international.
Lanjut …..