Tiga Orang Tim Perpustakaan Universitas Hasanuddin melaksanakan studi komparatif (benchmarking) ke beberapa Perpustakaan Perguruan Tinggi di Singapura pada Rabu, 13 Desember 2023 sampai 15 Desember 2023. Destinasinya ada dua yakni Perpustakaan Universitas Teknologi Nanyang (NTU_Library) dan National Library Board (NLB).
Saat berkunjung rombongan yang diketuai Dr. Fierenziana Junus diterima oleh Ms. Thavamalar Mohan- Kepala bagian Komunikasi dan outreach NTU Library; Ms. Azreen Mohamed Taib – Library Executive, dan Ms. Yuyun Wirawati. Sebagai salah satu academic_library terkemuka di dunia, NTU Library sangat representatif dan supportif untuk mendukung kampus NTU menjadi salah satu kampus 50 terbaik dunia.
Ms. Malar dan staff membawa Tim Perpustakaan Unhas untuk menyaksikan ruang terbuka untuk pertemuan, ruang belajar mandiri, ruang diskusi mahasiswa, ruang baca, galeri, mini museum, hingga ke Wellness Room yang menjadi ruang hening dan relaksasi yang sangat dipuji oleh mahasiswa dan pemustaka lainnya. “Sejujurnya bahwa NTU Library berfokus pada buku-buku dan artikel jurnal elektronik untuk mahasiswa dan dosennya, sehingga pada perpustakaan tidak terlalu banyak buku-buku dan jurnal dalam bentuk fisik. Namun kami menyaksikan desain, arsitektur dan galeri yang sangat artistik dan fungsional, membuat perpustakaan NTU sebagai tempat yang nyaman dan kondusif untuk pembelajaran.
National Library Board (NLB) Singapore
Tujuan tour yang kedua dari Tim Perpustakaan Unhas adalah Nasional Library Boar. Anshar Saud, Hasyim dan Fierenziana diterima oleh tim yang dipimpin oleh Ms. Farida, Ms. Nuzul dan Mr. Kenneth Koh. Dari mereka Tim Perpustakaan Unhas diarahkan menyaksikan bagaimana penggunaan teknologi dalam bidang perpustakaan dapat menunjang jumlah koleksi dan terpelihara dengan baik. Koleksi perpustakaan dalam bentuk microfilm dapat ditelusuri baik secara fisik maupun dalam bentuk digital. Pada saat kunjungan Tim Unhas_library diperlihatkan cara kerja robot yang dapat bekerja secara otomatis untuk menscan koleksi buku dengan sistem RFID. Hal ini sangat berguna dalam perhitungan stok koleksi serta menemukan buku yang hilang atau tercecer keluar dari raknya.
Library staf Tim NLB menunjukkan koleksi NLB yang baru saja mendapat penghargaan dari UNESCO yaitu ASIAN CHILDREN’S LITERATURE. Koleksi ini berisi ratusan atau ribuan buku sastra untuk anak dari berbagai negara di Asia. Termasuk Indonesia, Cina, India, Melayu, dan negara Asia lainnya.
Secara umum, mereka memberi pendidikan singkat dan memberi inspirasi berupa praktik cerdas dari kedua perpustakaan tersebut di atas yang dapat diterapkan pada Perpustakaan Unhas. Di antaranya penggunaan sistem masuk-keluar pengunjung bersistem RFID; pemanfaatan ruang dan modifikasi sarana prasarana untuk ruang belajar dan diskusi pemustaka; pengoptimalan buku dan artikel yang dilanggan secara elektronik dan dapat diakses secara digital oleh pemustaka; serta wellness room yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental mahasiswa.